Sarong Homoru memiliki tampilan eye catching. Penampilan aplikasi kepribadian. Homoru sering menggunakan tema kasopa, katamba, dan leja.
Homoru adalah kerajinan rumah tangga tradisional yang diproduksi oleh pria dan wanita setempat. Homoru diciptakan bersama. "Warga lokal sekarang masih
Pakai alat tenun tradisional yang terbuat dari kayu, buat waktu yang sangat lama, bisa sekitar dua sampai bulan membuat sarung. Tapi, hasilnya
Tidak bisa dipercaya, "kata Bupati Wakatobi Hugua melalui Trip to Okezone editor di HighEnd Building, Kebon Sirih, Jakarta,
baru saja. Meskipun demikian, pemerintah berusaha mengirimkan benang dalam jumlah besar dari luar wilayah. Ini akan meningkatkan
Tenaga kerja di sektor bisnis membuat sarung untuk menjawab kebutuhan yang meningkat. "Anak-anak warga setempat juga sudah mulai
Diajarkan untuk membuat kain mulai sekarang, "katanya. SEBAGAI salah satu daerah keanekaragaman hayati di dunia, Wakatobi memiliki kerajinan tangan yang
Tak kalah menariknya. Salah satunya adalah homoru. Kerajinan ini belum diperbaiki. Diakui Hugua, tidak tersedianya raw
Bahan berupa benang dan alat tenun menghambat produksi sarung. "Kami masih kekurangan benang untuk membuat tenun. Selain itu,
Produksi juga masih menggunakan alat tradisional, inilah yang membuat produksi homoru jadi sedikit menyita waktu, "tambahnya
Hugua.Baca juga: plakat kayu
Tidak ada komentar:
Posting Komentar