Produk Kerajinan Logam IKM di Pasar Ekspor Tembus Boyolali
Sebanyak 53 persen pengrajin kuningan dan tembaga di sentra ini telah diekspor ke Prancis, Australia, Malaysia,
Dan Amerika Serikat. Sisanya ditawarkan ke pasar lokal seperti Jakarta, Surabaya, Bali, Yogyakarta, Bandung, dan Semarang. "Ini
Luar biasa, yang akan terus kami kembangkan, sehingga kualitas dan desain produknya akan semakin kompetitif
Tingkat global, "kata Dirjen IKM Kemenperin Gati Wibawaningsih melalui sebuah pengumuman resmi kepada Kompas.com, Sabtu
(21/1/2017). JAKARTA, KOMPAS.com - Kementerian Perindustrian (Kemenperin) mengatakan, kerajinan logam sentra industri kecil dan menengah
(IKM) di Dusun Tumang, Desa Cepogo, Kabupaten Boyolali, Jawa Tengah telah berhasil menembus industri ekspor. Kata Gati
Bahwa nilai investasi dari pusat IKM Tumang logam mencapai Rp 5,4 miliar pada tahun 2015. Jumlah IKM dari lokasi sekarang
640 unit perusahaan dengan memanfaatkan 2.344 pekerja. Selain pusat IKM logam, Kemenperin juga mendorong pertumbuhan
Daya saing pusat abon di Boyolali. Kampanye pengembangan UKM dari Kementerian Perindustrian sesuai dengan
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2015-2019, yang menargetkan pengembangan 20.000 pengusaha baru. Gati
Tambahan, barang yang dibuat meliputi kaligrafi, hiasan dinding, pencahayaan hias, meja, kubah dan wastafel, bak mandi, dan banyak
lebih. Setiap UKM menerapkan rata-rata empat sampai 10 orang, namun Anda akan menemukan hingga 40 individu. Barang abon dibuat, terdiri
Dari sapi ayam, tunas, dan ikan. Jumlah total IKM abon di Boyolali saat ini 20 unit didistribusikan di 3 kecamatan dengan
Pekerjaan mencapai 187 individu, investasi keseluruhan sekitar Rp 1,75 miliar, dan total nilai manufaktur Rp 1,99
milyar.Baca juga: harga plakat
Tidak ada komentar:
Posting Komentar