PASAR PASAR DAN KERAJINAN
Harry menyebutkan bahwa pembeli kembali ke kiosnya. Posisi pasar berada di sisi utama Kulonprogo
Masuk juga tidak membantu, katanya yang jarang ada. Dia mengatakan itu benar-benar ada. "Biaya operasional Kan terus, ada
tidak ada penghasilan tapi malah berkurang, "katanya, Senin (20/8/2016). Dia juga menyebutkan bahwa jumlah kios yang tutup membuat
pasar seolah-olah ditangguhkan animasi. Beberapa kios yang berada di depan pasar berubah menjadi bengkel dan motor
bagian toko. Sebenarnya, tepatnya di bagian yang sama ada juga kios koper kerajinan dan produk batik. "Bukan begitu
Bahkan nampak jelas, "katanya. Dia sendiri masih bertahan karena penghasilan utamanya bisa ditemukan dalam pesanan barang yang berasal
pedagang di Malioboro dan Bali. Kios sendiri lebih berfungsi sebagai tempat eksekusi barangnya ketimbang sebagai tempat penjualan. Seni dan
Pasar kerajinan di Sentolo Kulonprogo sekarang hanya dihuni oleh tiga pasar seni dan kerajinan Kulonprogo yang ditinggalkan oleh pengunjung sebagai
juga pedagang minimal. Pasar yang telah dibuka sejak 2013 itu menyisakan hanya 3 dealer yang membuka kios. Warung adalah
antara lain kios tas serat murni, kios kerajinan batik, dan bahkan restoran. Harry Pratiknyo, diantara pemilik serat murni
kios di pasar, menyatakan bahwa pada tahun ketiga pedagang mulai menutup kios mereka di sana. Itu
Pihak berwajib juga sepertinya tidak pernah memperhatikan keberadaan kios ini. Harianjogja.com, KULONPROGO- Persyaratan Kulonprogo
Pasar Seni dan Kerajinan menjadi perhatian. Hanya ada 3 trader yang selamat membuka tokonya dengan persyaratan penjualan yaitu
tak menentu. Tinggal 3 Pedagang di Pasar Seni Kuliner dan Kuliner.Baca juga: map raport
Tidak ada komentar:
Posting Komentar